Aku yang duduk di bangku belakang kelas itu
Membuat pandangan jadi tak menentu
Terutama pada dirimu itu
Dialihkannya pandanganku atas wajahmu itu
Bak air hujan, turun selalu saja begitu
Kukenalkan diriku padamu di bawah pohon beringin itu
Namun kau menganggap aku bak batu
Dan temanmu smua sperti itu
Diremehkannya aku seperti puisiku untukmu itu
apakah aku dianggap berputus asa oleh lakumu itu?
Oh, jangan asal pikir
dahulu
Pikiranku bukan hanya
dirimu selalu
Yang gundah seperti
teman temanmu dulu
Menyatakan cintanya
yang ditolak melulu
Masa depanku tak
sesuram benalu
Yang bergantung dan
merusak atasmu lalu
Aku masih bisa berusaha
yang terbaik dari dahulu
Yang peduli atasku
banyak dari egoisme lalu
Keluargaku yang
mendukungku selalu
Apakah kau menyesal yang menolakku dahulu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar