aku gatau lagi mesti ngapain

ketika kekasihku tak tahan lagi dengan sikapku yang katanya egois. Gangerti lgi mesti ngapain lagi,kalo kita putus, terlalu naif, bila kuungkapkan di dunia maya. Nyatanya dunia maya mempengaruhi dunia nyata, namun memayakan dunia nyata.

kamukah itu?

Aku yang duduk di bangku belakang kelas itu

Membuat pandangan jadi tak menentu

Terutama pada dirimu itu

Dialihkannya pandanganku atas wajahmu itu

Bak air hujan, turun selalu saja begitu

Kukenalkan diriku padamu di bawah pohon beringin itu

Namun kau menganggap aku bak batu

Dan temanmu smua sperti itu

Diremehkannya aku seperti puisiku untukmu itu

apakah aku dianggap berputus asa oleh lakumu itu?

Oh, jangan asal pikir dahulu

Pikiranku bukan hanya dirimu selalu

Yang gundah seperti teman temanmu dulu

Menyatakan cintanya yang ditolak melulu

Masa depanku tak sesuram benalu

Yang bergantung dan merusak atasmu lalu

Aku masih bisa berusaha yang terbaik dari dahulu

Yang peduli atasku banyak dari egoisme lalu

Keluargaku yang mendukungku selalu

Apakah kau menyesal yang menolakku dahulu?

Aku Curhat

Kecilku aneh

Makan terinjak, tak makan dekat dengan ajal

mudaku gelisah

inginku bebas, tugas membenani dalam malamku

cintaku sulit

mengapel penuh rintangan, temanku ngajak nobar

amal baikku tak tentu

siang alim, malam merahnya anggur ku minum

penyakitku jahat

dijaga anakku sakit, tak dijaga akulah yg kena

harta ku lincah

kucari sulit, kubuang dia datang

kekasihku aneh

perhatian dianggap sensitif, diamku dianggap tak sayang

listriku rentenir

dipakai bayar, ditinggal bayar

anakku preman

dikasih hati minta jantung, dikasih kepalan nangis

-hawe-